|
|
Disusun oleh :Angelica Ardi
Kelas : X FK-1
|
|
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala Puji dan Syukur kami Ucapkan Kepada Tuhan Yang
Maha Esa.Bahwasannya saya telah selesai membuat makalah tentang pengambilan
keputusan walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam
menyusun makalah ini, dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan
belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan saya.
Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak terutama dari Bapak Guru supaya
saya dapat lebih baik lagi dalam menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan
semoga makalah ini berguna bagi siapa saja terutama bagi teman-teman yang ingin
lebih tahu lebih banyak tentang pengambilan keputusan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR
ISI
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang 3
1.2 Rumusan
Masalah 4
1.3 Batasan
Masalah 4
1.4 Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Membuat
keputusan 5
2.2Teknik
pengambilan keputusan
7 2.3
Contoh pengambilan keputusan 10
2.4
Proses pembuatan dan pemasaran
13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
17
3.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri dunia bisnis dalam era global ini
dihadapkan pada proses perubahan yang begitu cepat dan rumit. untuk itu
kebutuhan akan perubahan yang dinamis dalam berbagai hal seperti visi, misi,
tujuan dan sistem berpikir menjadi hal pokok yang harus dimiliki
perusahaan.Dalam konteks organisasi belajar, setiap individu organisasi bisnis
harus memiliki komitmen dan kapasitas untuk belajar pada setiap tingkat apapun
dalam perusahaannya. dengan kata lain setiap pekerjaan harus mengandung unsur
pembelajaran yang semakin aktif.
Keterampilan membuat keputusan merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manager, terutama bagi kelompok manager atas (top manager). griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. pertama, seorang manager harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. kedua, manager harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. dan terakhir, manager harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar
Setiap orang dapat pula menginginkan perubahan dalam perjalanan hidup mereka, yang memutuskan untuk berubah, sudah tentu menghadapi resiko dan tantangan. Untuk orang yang ingin berubah, ia meyakini dalam berpikir untuk tidak terlalu cemas menghadapi masa depan. Keberanian mengambil keputusan menjadi wirausaha, sudah tentu berdasarkan pertimbangan yang mendalam dari satu keinginan untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
Merebut kesempatan yang ada disekeliling kita, kita meyakini pula memiliki kemampuan memanfaatkan otak untuk pandai melihat, mengenalinya serta mengikuti perkembangannya.
Keterampilan membuat keputusan merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manager, terutama bagi kelompok manager atas (top manager). griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. pertama, seorang manager harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. kedua, manager harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. dan terakhir, manager harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar
Setiap orang dapat pula menginginkan perubahan dalam perjalanan hidup mereka, yang memutuskan untuk berubah, sudah tentu menghadapi resiko dan tantangan. Untuk orang yang ingin berubah, ia meyakini dalam berpikir untuk tidak terlalu cemas menghadapi masa depan. Keberanian mengambil keputusan menjadi wirausaha, sudah tentu berdasarkan pertimbangan yang mendalam dari satu keinginan untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
Merebut kesempatan yang ada disekeliling kita, kita meyakini pula memiliki kemampuan memanfaatkan otak untuk pandai melihat, mengenalinya serta mengikuti perkembangannya.
Jadi memaksimumkan peluang masa datang pada orang sebanding
dengan kecakapan, kemauan bertindak, kemauan memandang jauh, pengalaman dan
pengetahuan mereka tentang dunia usaha.Kemampuan untuk merealisasikan keputusan
atas kesempatan datang sekali dan tidak jarang pula banyak orang mengatakan
kurang kesempatan baginya, atau dengan kata lain ia membela diri bahwa dirinya
tidak pernah mendapat kesempatan.
Oleh karena itu sekali keputusan yang diambil menjadi wirausaha, maka saat ini dan seterusnya tidak pernah akan ada kesempatan untuk memaksimumkan peluang-peluang yang ada, kecuali anda meyakini benar bahwa jangan cemas menghadapi masa depan dengan kemauan yang keras untuk mewujudkannya melalui satu proses membangun kebiasaan yang efektif.
Oleh karena itu sekali keputusan yang diambil menjadi wirausaha, maka saat ini dan seterusnya tidak pernah akan ada kesempatan untuk memaksimumkan peluang-peluang yang ada, kecuali anda meyakini benar bahwa jangan cemas menghadapi masa depan dengan kemauan yang keras untuk mewujudkannya melalui satu proses membangun kebiasaan yang efektif.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka saya tertarik untuk mengkaji
lebih dalam lagi tentang teknik pengambilan keputusan ketika akan memilih
produk yang ingin dijual,sistem pembukuan,pemasaran yang digunakan serta
kendala-kendala yang saya hadapi ketika berjualan combro ganas dan bolu unyil
yang pernah saya lakukan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan masalah yaitu:
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan masalah yaitu:
1.Bagaimana teknik pengambilan keputusan oleh seorang
wirausaha?
2.Apa saja kendala yang dihadapi bila
ingin berwirausaha?
3.Bagaimana sistem keuangan yang
digunakan oleh usaha penjualan ini?
4.Bagaimana sistem pemasarannya?
1.3 Batasan Masalah
Dalam makalah ini
saya hanya membahas mengenai kendala, system keuangan, sistem pemasaran dan teknik
pengambilan keputusan dalam usaha berjualan combro ganas dan bolu unyil ini.
1.4 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
·
untuk mengetahui teknik
pengambilan keputusan oleh seorang wirausaha.
·
Untuk menghadapi kendala yang
dihadapi
·
Untuk mengetahui system keuangannya
·
Untuk mengetahui system
pemasarannya
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Membuat keputusan
(decision making)
Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika seorang Wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan sehingga sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis. Di sini seorang Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat menggunakan kesempatan sebaik-baiknya.
Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Semakin berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan diri yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika seorang Wirausaha mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal, mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan sehingga sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis. Di sini seorang Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat menggunakan kesempatan sebaik-baiknya.
Wirausaha yang ingin maju
dalam bisnisnya, harus dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide
yang penuh kreatif dan inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan dalam
konteks yang lebih luas, sambil mengingat bahwa keputusan-keputusan utama akan
mempunyai akibat-akibat jangka panjang atas operasi bisnisnya. Seorang
wirausaha diharapkan lebih aktif dalam dan lebih kreatif, karena ia harus
membuat keputusan (decision making) tanpa bantuan data-data kuantitatif (data
berbentuk angka-angka) atau dukungan staf yang berpengalaman.
Keberhasilan seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan kemampulabaan bisnisnya pada masa yang akan datang. Kemampuan membuat keputusan dapat diperoleh dari pengalamannya selama bertahun-tahun.Akan tetapi, dalam prakteknya pasti ada saja kesalahan-kesalahan, yang harus cepat disadari dan diambil tindakan pembetulannya.
Dalam perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu didasarkan atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei, laporan usaha, dan sebagainya.
Informasi ini biasanya telah dihimpun dengan cara yang sudah ditentukan, sesuai dengan teknik-teknik pemecahan masalah. Adapun pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut.
a. Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah
dikenal.
b. Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Di bidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika, penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan
c. Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
d. Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
e. Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar
f. Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
g. Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastic susunan organisasi yang sekarang
h. Keputusan perlu diuji cobakan dahulu.
Seorang Wirausaha harus memulai menerapkan keputusan, semua keragu-raguan dan ketidakpastian haruslah dibuang jauh-jauh.Jika Anda dihadapkan pada alternatif harus memilih, maka buatlah pertimbangan-pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi dan boleh meminta pendapat orang lain. Setelah itu, ambil keputusan dan jangan ragu-ragu. Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikiran, para Wirausaha akan dapat mengambil keputusan yang terbaik.
Keberhasilan seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan kemampulabaan bisnisnya pada masa yang akan datang. Kemampuan membuat keputusan dapat diperoleh dari pengalamannya selama bertahun-tahun.Akan tetapi, dalam prakteknya pasti ada saja kesalahan-kesalahan, yang harus cepat disadari dan diambil tindakan pembetulannya.
Dalam perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu didasarkan atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei, laporan usaha, dan sebagainya.
Informasi ini biasanya telah dihimpun dengan cara yang sudah ditentukan, sesuai dengan teknik-teknik pemecahan masalah. Adapun pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut.
a. Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah
dikenal.
b. Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Di bidang yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika, penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan
c. Keberanian dan antusiasme sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
d. Bersedia untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
e. Ambillah risiko yang sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar
f. Dalam keadaan tertentu, mungkin lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
g. Jauhilah keputusan-keputusan yang akan mengubah secara drastic susunan organisasi yang sekarang
h. Keputusan perlu diuji cobakan dahulu.
Seorang Wirausaha harus memulai menerapkan keputusan, semua keragu-raguan dan ketidakpastian haruslah dibuang jauh-jauh.Jika Anda dihadapkan pada alternatif harus memilih, maka buatlah pertimbangan-pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi dan boleh meminta pendapat orang lain. Setelah itu, ambil keputusan dan jangan ragu-ragu. Dengan berbagai alternatif yang ada dalam pikiran, para Wirausaha akan dapat mengambil keputusan yang terbaik.
Banyak factor yang dapat
mempengaruhi pembuatan keputusan (decision making), diantaranya motivasi,
persepsi, dan proses belajar. Dalam proses pembuatan keputusan, kenyatannya ada
Wirausaha yang mampu mengambil keputusan berdasarkan pengalaman, dan ada pula
Wirausaha yang berperilaku membuat keputusan secara otomatis.
Jika keputusan diambil berdasarkan pada pengalaman masa lalu, hendaknnya tergantung juga pada tempat, waktu, pendidikan Wirausaha, dan sebagainya. Seorang Wirausaha yang kreatif adalah yang pandai mengambil keputusan-keputusan yang tepat dalam bisnisnya.Seorang Wirausaha keputusan yang suksesnya tergantung pada kemampuan mengambil meningkatkan kemampulabaan bisnis pada masa mendatang. Seorang wirausaha yang ingin maju sangat tergantung pada ekspentasi masa depan dan keberlanjutan bisnisnya
Jika keputusan diambil berdasarkan pada pengalaman masa lalu, hendaknnya tergantung juga pada tempat, waktu, pendidikan Wirausaha, dan sebagainya. Seorang Wirausaha yang kreatif adalah yang pandai mengambil keputusan-keputusan yang tepat dalam bisnisnya.Seorang Wirausaha keputusan yang suksesnya tergantung pada kemampuan mengambil meningkatkan kemampulabaan bisnis pada masa mendatang. Seorang wirausaha yang ingin maju sangat tergantung pada ekspentasi masa depan dan keberlanjutan bisnisnya
2.2 Teknik Pengambilan
Keputusan
Kemampuan membuat keputusan dan keberanian mengambil resiko adalah salah satu unsur pokok dalam kewirausahaan.Seorang wirausahawan berarti pembuat keputusan (decision maker) dalam berbagai peristiwa yang menyangkut kehidupan perusahaannya.Adakalanya wirausahawan dihadapkan pada permasalahan yang harus dengan cepat, tepat dan cermat diatasi dan dicarikan pemecahannya, saat itulah keputusan yang baik harus diambil.Dalam mengambil suatu keputusan diperlukan sekali sikap yang bijaksana, tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan dan tidak juga terlalu lama tetapi secara bijaksana dan adil. Adil dalam mengambil keputusan mutlak harus ada pada seorang wirausahawan, jangan pernah adanya ketidakadilan, karena ketidakadilan akan melahirkan kesewenang-wenangan dan pilih kasih. Jika itu terjadi maka keadaan bisnis akan semakin kacau karena perbuatan tersebut akan melahirkan banyak sekali sikap negatif yaitu, iri, dendam, kemalasan karyawan dalam bekerja diakibatkan tidak adanya keadilan dan pekerjaan tidak akan maksimal.
Pada dasarnya keputusan pertama yang sangat penting dan strategis yang dibuat wirausahawan adalah keputusan berusaha untuk mendapatkan penghasilan dengan mendirikan dan mengelola serta mengembangkan perusahaan. Banyak orang pintar dan kreatif yang mau bekerja keras, tetapi sedikit di antaranya yang berani dan merasa yakin akan lebih berhasil dalam hidupnya dengan merintis dan mendirikan perusahaan. Pada umumnya mereka lebih memilih kehidupan sebagai pegawai atau karyawan, terutama karena resikonya lebih kecil dibanding kehidupan wirausahawan.Sedangkan mereka tidak pernah berpikir bahwasanya wirausaha adalah jalan yang terbaik untuk menggapai suatu kesuksesan.
Kemampuan membuat keputusan dan keberanian mengambil resiko adalah salah satu unsur pokok dalam kewirausahaan.Seorang wirausahawan berarti pembuat keputusan (decision maker) dalam berbagai peristiwa yang menyangkut kehidupan perusahaannya.Adakalanya wirausahawan dihadapkan pada permasalahan yang harus dengan cepat, tepat dan cermat diatasi dan dicarikan pemecahannya, saat itulah keputusan yang baik harus diambil.Dalam mengambil suatu keputusan diperlukan sekali sikap yang bijaksana, tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan dan tidak juga terlalu lama tetapi secara bijaksana dan adil. Adil dalam mengambil keputusan mutlak harus ada pada seorang wirausahawan, jangan pernah adanya ketidakadilan, karena ketidakadilan akan melahirkan kesewenang-wenangan dan pilih kasih. Jika itu terjadi maka keadaan bisnis akan semakin kacau karena perbuatan tersebut akan melahirkan banyak sekali sikap negatif yaitu, iri, dendam, kemalasan karyawan dalam bekerja diakibatkan tidak adanya keadilan dan pekerjaan tidak akan maksimal.
Pada dasarnya keputusan pertama yang sangat penting dan strategis yang dibuat wirausahawan adalah keputusan berusaha untuk mendapatkan penghasilan dengan mendirikan dan mengelola serta mengembangkan perusahaan. Banyak orang pintar dan kreatif yang mau bekerja keras, tetapi sedikit di antaranya yang berani dan merasa yakin akan lebih berhasil dalam hidupnya dengan merintis dan mendirikan perusahaan. Pada umumnya mereka lebih memilih kehidupan sebagai pegawai atau karyawan, terutama karena resikonya lebih kecil dibanding kehidupan wirausahawan.Sedangkan mereka tidak pernah berpikir bahwasanya wirausaha adalah jalan yang terbaik untuk menggapai suatu kesuksesan.
Karena dengan wirausaha
maka seseorang berbuat kebaikan baik itu untuk dirinya maupun orang lain, karena
dia memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada hakekatnya, membuat keputusan adalah
memilih alternatif pemecahan masalah dan pada umumnya alternatif itu mempunyai
keuntungan dan kerugian yang berbeda-beda, selain itu juga mengandung
ketidakpastian sehingga bagi kebanyakan orang jelas sulit untuk memilihnya.
Sebagai contoh ; penentuan bidang usaha yang akan ditangani, apakah bidang
produksi barang atau jasa; penentuan lokasi usaha, dilakukan di rumah atau
harus menyewa tempat lain; penentuan skala usaha dan sumber permodalan;
penentuan sasaran pasar; dan lain sebagainya, semuanya itu membutuhkan
pembuatan keputusan.
Dalam memilih alternatif seorang pebisnis haruslah
mempertimbangkan kebaikan, baik itu kebaikan untuk usaha tersebut, untuk
karyawan dan untuk kebaikan konsumen ataupun pelanggan.
Masalah-masalah dalam usaha datang silih berganti, sehingga seorang wirausahawan akan terus-menerus terlibat dengan berbagai pengambilan keputusan.
Pada dasarnya pengembilan keputusan oleh seorang wirausaha didasarkan atas tiga pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional dalam pengambilan sebuah keputusan adalah pengambilan keputusan yang didasarkan atas logika bisnis yang wajar dengan menganalisa berbagai fakta yang ada. Sebagai misal; Karena permintaan (order) atas produk meningkat, maka Anda harus meningkatkan volume atau kapasitas produksi dengan cara membeli mesin baru, menambah jumlah karyawan atau melaksanakan lembur.
Pendekatan rasional ini juga didasarkan atas pertimbangan teoritis.Kebanyakan yang menggunakan pendekatan ini mereka para wirausahawan (pengusaha) yang memiliki Basik Akademisi.Mereka memang sudah memiliki dasar pengetahuan manajerial yang baik, paling tidak mereka memiliki kerangka berfikir yang analisis.Sedangkan bagi kebanyakan pengrajin atau mereka yang tidak memiliki pengetahuan manajerial yang cukup, lebih mengandalkan pendekatan yang kedua yakni pendekatan pada naluri atau instink.
2. Pendekatan Naluri/Instink
Pendekatan yang berorientasi pada naluri lebih banyak berdasarkan atas pengalaman-pengalaman yang selama ini dijalaninya; sebagai contoh, pengrajin souvenir pernikahan akan membuat produk lebih banyak dari biasanya pada bulan ‘Besar’ (kalender Jawa), karena pada bulan tersebut orang banyak melangsungkan acara pernikahan, dan sebagainya.
3. Pendekatan Kombinasi
Pendekatan kombinasi antara rasional dan naluri adalah pendekatan dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan aspek rasional maupun irasional. Cara kombinasi tersebut adalah cara yang lebih banyak dipakai dalam praktek, terutama oleh para wirausahawan terutama karena cara tersebut lebih praktis dan juga lebih cepat. Seperti diketahui keberanian dan kecepatan dalam membuat keputusan merupakan kunci keberhasilan seorang wirausahawan, hal ini dimaksudkan agar tidak kalah dalam menangkap dan merebut peluang bisnis yang kadang datangnya tidak diduga.
Hakikat dari pembuatan keputusan merupakan pemilihan alternatif dalam pemecahan masalah, untuk itu sebelum keputusan dibuat sebaiknya :
1. Rumusan masalah yang dicapai harus jelas dengan mempertimbangkan tujuan yang hendak dicapai.
2. Mencari dan mengembangkan kemungkinan alternatif yang akan dipilih.
3. Memilih alternatif yang paling tepat dan atau yang cukup memuaskan dan mengandung kebaikan untuk berbagai pihak.
4. Menetapkan alternatif yang dipilih secara mantap dan selanjutnya menyiapkan langkah-langkah untuk melaksanakannya.
Kesulitan utama dalam pemilihan alternatif biasanya karena masing-masing alternatif mengandung kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan yang berbeda-beda. Alternatif mana yang akan diambil dan dipilih oleh seorang wirausahawan, akan sangat tergantung pada keteguhan sikap dalam menghadapi resiko. Dengan demikian keteguhan sikap dan kemantapan terhadap keputusan apa yang akan dibuat harus dimiliki, terutama keteguhan dan kemantapan sikap dalam penentuan prioritas tujuan yang akan dicapai.
Walaupun alternatif yang lebih menguntungkan dan memberikan kontribusi yang banyak maka sudah sepantasnyalah bagi wirausahawan untuk memilih alternatif yang mengandung banyak kebaikan bagi berbagai macam pihak. Karena dengan demikian maka usaha yang dijalani akan mendapatkan kepercayaan dari berbagai macam pihak, baik itu dari internal ataupun eksternal perusahaan, yang demikian itu akan mempengaruhi keberlangsungan usaha tersebut dan yang lebih penting lagi tidak ada yang merasa dianiaya sedikitpun karena disebabkan merasa dirugikan akan tetapi malah merasa senang dengan apa yang sudah diputuskan dengan tepat.
Masalah-masalah dalam usaha datang silih berganti, sehingga seorang wirausahawan akan terus-menerus terlibat dengan berbagai pengambilan keputusan.
Pada dasarnya pengembilan keputusan oleh seorang wirausaha didasarkan atas tiga pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional dalam pengambilan sebuah keputusan adalah pengambilan keputusan yang didasarkan atas logika bisnis yang wajar dengan menganalisa berbagai fakta yang ada. Sebagai misal; Karena permintaan (order) atas produk meningkat, maka Anda harus meningkatkan volume atau kapasitas produksi dengan cara membeli mesin baru, menambah jumlah karyawan atau melaksanakan lembur.
Pendekatan rasional ini juga didasarkan atas pertimbangan teoritis.Kebanyakan yang menggunakan pendekatan ini mereka para wirausahawan (pengusaha) yang memiliki Basik Akademisi.Mereka memang sudah memiliki dasar pengetahuan manajerial yang baik, paling tidak mereka memiliki kerangka berfikir yang analisis.Sedangkan bagi kebanyakan pengrajin atau mereka yang tidak memiliki pengetahuan manajerial yang cukup, lebih mengandalkan pendekatan yang kedua yakni pendekatan pada naluri atau instink.
2. Pendekatan Naluri/Instink
Pendekatan yang berorientasi pada naluri lebih banyak berdasarkan atas pengalaman-pengalaman yang selama ini dijalaninya; sebagai contoh, pengrajin souvenir pernikahan akan membuat produk lebih banyak dari biasanya pada bulan ‘Besar’ (kalender Jawa), karena pada bulan tersebut orang banyak melangsungkan acara pernikahan, dan sebagainya.
3. Pendekatan Kombinasi
Pendekatan kombinasi antara rasional dan naluri adalah pendekatan dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan aspek rasional maupun irasional. Cara kombinasi tersebut adalah cara yang lebih banyak dipakai dalam praktek, terutama oleh para wirausahawan terutama karena cara tersebut lebih praktis dan juga lebih cepat. Seperti diketahui keberanian dan kecepatan dalam membuat keputusan merupakan kunci keberhasilan seorang wirausahawan, hal ini dimaksudkan agar tidak kalah dalam menangkap dan merebut peluang bisnis yang kadang datangnya tidak diduga.
Hakikat dari pembuatan keputusan merupakan pemilihan alternatif dalam pemecahan masalah, untuk itu sebelum keputusan dibuat sebaiknya :
1. Rumusan masalah yang dicapai harus jelas dengan mempertimbangkan tujuan yang hendak dicapai.
2. Mencari dan mengembangkan kemungkinan alternatif yang akan dipilih.
3. Memilih alternatif yang paling tepat dan atau yang cukup memuaskan dan mengandung kebaikan untuk berbagai pihak.
4. Menetapkan alternatif yang dipilih secara mantap dan selanjutnya menyiapkan langkah-langkah untuk melaksanakannya.
Kesulitan utama dalam pemilihan alternatif biasanya karena masing-masing alternatif mengandung kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan yang berbeda-beda. Alternatif mana yang akan diambil dan dipilih oleh seorang wirausahawan, akan sangat tergantung pada keteguhan sikap dalam menghadapi resiko. Dengan demikian keteguhan sikap dan kemantapan terhadap keputusan apa yang akan dibuat harus dimiliki, terutama keteguhan dan kemantapan sikap dalam penentuan prioritas tujuan yang akan dicapai.
Walaupun alternatif yang lebih menguntungkan dan memberikan kontribusi yang banyak maka sudah sepantasnyalah bagi wirausahawan untuk memilih alternatif yang mengandung banyak kebaikan bagi berbagai macam pihak. Karena dengan demikian maka usaha yang dijalani akan mendapatkan kepercayaan dari berbagai macam pihak, baik itu dari internal ataupun eksternal perusahaan, yang demikian itu akan mempengaruhi keberlangsungan usaha tersebut dan yang lebih penting lagi tidak ada yang merasa dianiaya sedikitpun karena disebabkan merasa dirugikan akan tetapi malah merasa senang dengan apa yang sudah diputuskan dengan tepat.
2.3 Contoh kegiatan pengambilan keputusan
1.memilih produkyang akan dijual
Usaha penjualan makanan ringan atau
camilan yang pernah saya jalankan ini berawal dari pemberian tugas praktik
kewirausahan yang telah diberikan oleh guru.Ide ini tidak serta merta muncul
begitu saja karena dari setiap anggota memiliki ide dan gagasan usaha yang
berbeda-beda.
Masalah:memilih produkyang akan dijual
Sebab:semua anggota punya ide dan
gagasan usaha yang berbeda-beda
Solusi: 1.melakukan voting
2.mengidentifikasi kelebihan
dan kekurangan masing –maisng produk yang ingin dijual.
Penyelesaian:
Kami
memilih penyelesaian dengan cara mengidentifikasi
Pilihan
produk yang akan dijual:
1.risol
2.combro
3.bolu
4.pai
buah
5.es
lilin
Identifikasi:
No.
|
Produk
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
1.
|
Risol
|
Bisa
dijual dengan berbagai variasi rasa,misal:daging asap,mayonnaise,telur
|
Sudah
ada kelompok lain yang ingin menjual produk ini
|
2.
|
Combro
|
-Belum
ada kelompok lain yang ingin menjual produk ini.
-modalnya
terjangkau
-berdasarkan
survey di sekolah kami,produk ini banyak digemari guru
|
-
|
3.
|
Bolu
|
-bisa
dijual dengan bervariasi rasa,misal keju,coklat,strawberry
-belum
ada kelompok lain yang ingin menjual produk in
|
-banyak
kelompok lain yang ingin menjual kue yang hampir sama
|
4.
|
Pai
buah
|
-rasanya
enak dan cukup unik
-belum
ada kelompok lain yang ingin menjual produk in
|
-modalnya
terlalu besar
|
5.
|
Es
lilin
|
-mudah
dibuat
-modalnya
terjangkau
|
-sudah
ada kelompok lain
Yang
ingin menjual produk ini
-
mudah mencair sehinggaa mengurangi kenikmatannya
|
Berdasarkan
identifikasi diatas,keputusan yang saya pilih adalah berjualan :1.combro karena
dilihat dari segi pemasaran,combro banyak digemari.sehingga lebih mudah dijual
terutama di kalangan guru-guru.
2. bolu ,karena bisa dibuat berbagai variasi rasa.walaupun ada kelompok
lain yang sudah menjual produk sejenis,kami tetap bisa membuat berbagai
variasi.
2.menetapkan
harga
Masalah : mendapatkan
keuntungan namun harga produk tidak terlalu mahal
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan adalah sekumpulan informasi keuangan perusahaan dalam suatu periode
tertentu yang disajikan dalam bentuk laporan sistematis yang mudah dibaca dan
dipahami oleh semua pihak yang membutuhkan.Dalam makalah ini, sayaakan membahas
mengenai laporan keuangan harian usaha makanan ringan yang saya buat.
Laporan
Keuangan combro ganas
Total biaya yang kami keluarkan :
Transport Rp.2000
Gas dan minyak Rp 3000
Singkong Rp.3000
Oncom dan bumbu Rp.2000
Rp.10.000
Solusi : 1.menjual
harga 1 pc=Rp.1000
2.menjual harga 1
pc=Rp.1.500
Penyelesaian
:berdasarkan total biaya yang kami keluarkan,kami memutuskan menjual 1 pc
combro =Rp 1000,karena meski keuntungan tidak terlalu besar,kami dapat menjual
harga combro dengan harga terjangkau dan tidak terlalu sulit dalam menyiapkan
uang kembalian.
Jadi,total biaya yang
kami keluarkan sebesar Rp.10.000,kami menjual 15 combro dengan harga 1 pc
Rp.1000.keuntungan yang di peroleh R.5000
Laporan keuangan Bolu
unyil
Total biaya yang kami
keluarkan dalam pembuatan 50 bolu unyil:
Transport Rp.2000
Gas Rp.2000
Tepung dank rim Rp.7000
Telur Rp.7000
Soda
kue dan vanili Rp.5000
Pewarna makanan Rp.2000
Rp25.000
Solusi:1.menjual
1 bolu=Rp.1000
2.menjual 2 bolu=Rp.1500
Kami
memutuskan menjual 2 bolu seharga Rp.1500,karena kami tetap mendapat kentungan
dan harga bolu tetap terjangkau.
Jadi,modal
yang kami keluarkan sebesar Rp.25.000,kami menjual 2 pc bolu Rp.1.500.jadi
keuntungan yang kami peroleh sebesarRp.12.500
2.4
Proses pembuatan dan pemasaran Combro Ganas
Bahan
yang diperlukan :
- l kg singkong
- 3 sendok makan tepung kanji
- 100 gram kelapa ( yang sedang, gak tua gak muda )
- 2 batang daun bawang
- secukupnya garam
- Secukupnya minyak goreng
Bahan
untuk Isi :
250 gram oncom, dipotong sembarang yang penting kecil
1 batang daun bawang, dipotong potong 1 cm
3 siung bawang putih
2 siung bawang merah
5 buah cabe rawit merah
secukupnya garam
secukupnya merica bubuk
secukupnya gula pas
250 gram oncom, dipotong sembarang yang penting kecil
1 batang daun bawang, dipotong potong 1 cm
3 siung bawang putih
2 siung bawang merah
5 buah cabe rawit merah
secukupnya garam
secukupnya merica bubuk
secukupnya gula pas
Cara
membuat Combro :
1.
-
Pertama Parut singkong (rahasia garing renyah, hasil parutan diperas dulu
airnya) dan kelapa. Campur dengan tepung kanji, daun bawang dan garam. Aduk
aduk sampai rata.selesai untuk adonan.
2.
-
Untuk isian, haluskan bumbu isian seperti bawang merah, bawang putih, dan cabe.
3. - tumis bumbu
tersebut sampai harum, kemudian masukkan daun bawang
4. - Masukkan oncom
juga, aduk aduk rata sampai oncom tercampur dengan bumbu dan agak hancur.
5. - Tambahkan garam,
merica dan gula pasir, kemudian Masak sampai matang, cicipi dan dinginkan.
6. - Ambil sedikit
adonan singkong, pipihkan lalu isilah oncom kemudian Bentuk adonan menjadi oval
hingga oncom tertutup. Lakukan terus sampai adonan habis.
7. - Selesai, anda bisa
menggorengnya.
Keterangan
:
Waktu Memasak: 50 Menit dan Menghasilkan: 15 buah ,
Waktu Memasak: 50 Menit dan Menghasilkan: 15 buah ,
Mengandung
: 138Kalori
Bolu Unyil rasa Unyu
Bahan-bahan :
a.
5 kuning telur ayam
b.
4 putih telur ayam
c.
250 g gula pasir
d.
175 ml air soda
e.
Pewarna sesuai selera
f.
½ sdt soda kue
g.
½ sdt vanili bubuk
h.
Krim warna-warni
Cara-cara pembuatan :
1.
Lapisi cetakan bolu unyil dengan kertas
2.
Masukkan ke dalam dandang yang sedang
bergolak airnya
3.
Kocok telur dan gula pasir hingga
kental, mengembang dan putih
4.
Masukkan bergantian sebagian campuran
tepung terigu dan air soda sambil diaduk hingga rata
5.
Ambil 5 sdm adonan, beri pewarna seuai
selera. Aduk rata.
6.
Tuangkan adonan ke dalam cetakan bolu
unyil. Beri sedikit pewarna diatasnya
7.
Kukus selama 30 menit dengan api besar
hingga bolu matang dan merekah. Jangan membuka tutup, sebelum waktu kukusnya
habis
8.
Angkat, dinginkan
9.
Hias bolu dengan krim sesuai selera.
Sistem Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial
dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang
bernilai satu sama lain. Definisi ini berdasarkan pada konsep inti, yaitu :
kebutuhan, keinginan dan permintaan, produk, nilai, biaya dan kepuasan,
pertukaran, transaksi dan hubungan, pasar, pemasaran dan pemasar
Adapun tujuan
pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga
produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.Idealnya pemasaran
menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal hanyalah bagaimana
membuat produknya tersedia. Sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa
peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi
pemasaran, merancang program pemasaran, dan mengorganisir, melaksanakan serta
mengawasi usaha pemasaran.Untuk itu, dengan produk-produk seperti yang kami
jual ini kami memasarkannya disekolah.Target pasar dari produk saya adalah
kalangan remaja.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa dalam mengambil keputusan adalah diperlukan tiga langkah yaitu: pendekatan rasional adalah pengambilan keputusan yang didasarkan atas logika bisnis yang wajar dengan menganalisa berbagai fakta yang ada, pendekatan naluri atau instink pendekatan yang berorientasi pada naluri lebih banyak berdasarkan atas pengalaman-pengalaman yang selama ini dijalaninya dan pendekatan kombinasi yaitu gabungan antara rasional dan naluri yang mana pendekatan dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan aspek rasional maupun irasional. Dalam mengambil suatu keputusan seseorang mempunyai banyak alternatif maka seorang pebisnis harus memilih alternatif, bagi wirausahawan untuk memilih alternatif yang mengandung banyak kebaikan bagi berbagai macam pihak. Karena dengan demikian maka usaha yang dijalani akan mendapatkan kepercayaan dari berbagai macam pihak, baik itu dari internal ataupun eksternal perusahaan.
3.2 Saran
Pilihan menjadi pengusaha berarti membangun dan mengembangkan satu kepribadian sesuai dengan tuntutan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang kedalam kepemimpinan efektif yang sejalan dengan usaha-usaha mengembangkan kebiasaan yang efektif.
Mempersiapkan kesempatan merupakan awal perubahan sikap dan perilaku dalam usaha mengembangkan kebiasaan yang efektif yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan kedewasaan rohaniah, sosial, emosional dan intlektual.
Dengan membangun kebiasaan yang efektif secara bertahap, maka akan melahirkan satu kesan kepemimpinan yang memiliki reputasi yang mengingatkan setiap orang dalam ia bersikap dan berperilaku dalam mencapai keberhasilan.
Setiap keberhasilan memerlukan satu pengorbanan yang sebenarnya dalam mewujudkan kepemimpinan yang dipandang sebagai strategi.
Dari penjelasan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa dalam mengambil keputusan adalah diperlukan tiga langkah yaitu: pendekatan rasional adalah pengambilan keputusan yang didasarkan atas logika bisnis yang wajar dengan menganalisa berbagai fakta yang ada, pendekatan naluri atau instink pendekatan yang berorientasi pada naluri lebih banyak berdasarkan atas pengalaman-pengalaman yang selama ini dijalaninya dan pendekatan kombinasi yaitu gabungan antara rasional dan naluri yang mana pendekatan dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan aspek rasional maupun irasional. Dalam mengambil suatu keputusan seseorang mempunyai banyak alternatif maka seorang pebisnis harus memilih alternatif, bagi wirausahawan untuk memilih alternatif yang mengandung banyak kebaikan bagi berbagai macam pihak. Karena dengan demikian maka usaha yang dijalani akan mendapatkan kepercayaan dari berbagai macam pihak, baik itu dari internal ataupun eksternal perusahaan.
3.2 Saran
Pilihan menjadi pengusaha berarti membangun dan mengembangkan satu kepribadian sesuai dengan tuntutan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang kedalam kepemimpinan efektif yang sejalan dengan usaha-usaha mengembangkan kebiasaan yang efektif.
Mempersiapkan kesempatan merupakan awal perubahan sikap dan perilaku dalam usaha mengembangkan kebiasaan yang efektif yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan kedewasaan rohaniah, sosial, emosional dan intlektual.
Dengan membangun kebiasaan yang efektif secara bertahap, maka akan melahirkan satu kesan kepemimpinan yang memiliki reputasi yang mengingatkan setiap orang dalam ia bersikap dan berperilaku dalam mencapai keberhasilan.
Setiap keberhasilan memerlukan satu pengorbanan yang sebenarnya dalam mewujudkan kepemimpinan yang dipandang sebagai strategi.
DAFTAR PUSTAKA
DePorter, Bobbi, 2007, Quantum Success, 8 Kunci meraih kesuksesan luar biasa, Kaifa, PT Mizan Pustaka, Bandung.
.........................., 2007, Super Muslim, POSITIP-SEMANGATVISIONER, PT Mizan Pustaka, Bandung.
Davenvort, Thomas H, 1995, Process Inovation, Harvard Business Scholl Press, Boston.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DePorter, Bobbi, 2007, Quantum Success, 8 Kunci meraih kesuksesan luar biasa, Kaifa, PT Mizan Pustaka, Bandung.
.........................., 2007, Super Muslim, POSITIP-SEMANGATVISIONER, PT Mizan Pustaka, Bandung.
Davenvort, Thomas H, 1995, Process Inovation, Harvard Business Scholl Press, Boston.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN